There Must Be Love


Sudah hampir setahun ini entah mengapa aku masih saja memikirkannya, memikirkan laki-laki itu, laki-laki yang seharusnya tak usah kupikirkan. Ia hanyalah sebuah sosok sepintas belaka, sosok pelengkap, sosok penghibur, sosok… entahlah, yang jelas dan dengan sangat jelas, aku tak pantas untuk memikirkannya, dan itu hanya akan membuang waktuku saja jika hanya terus memikirkannya.

“Kau memikirkannya lagi?”

Kuangkat wajahku, kutatapi wajah Joan di hadapanku sejenak, lalu kutarik tipis bibirku.

“Adam?”

Kuhela napas panjang saat Joan menyebutkan nama itu. “Never mind!” tanggapku.

Read more...

The Course of Nurul Fikri

Ternyata sudah sebulan lebih saya tidak posting cerita-cerita lagi. Saya sangat merindukan sekali akan di mana saat saya menulis, membuat cerita, berimajinasi, dan segala hal tentang bercerita. Tapi, apa daya waktu yang tidak mempertemukan saya dengannya? Karena akhir-akhir ini saya cukup sibuk atau bahkan sangat sibuk sekali (maklum, memasuki semester dua di kelas tiga sekolah menengah atas) karena saya harus banyak mempersiapkan diri untuk bertemu dengan lawan saya nanti pada tanggal April 16, 2012 yaitu, UJIAN NASIONAL!

Well, sejak memasuki semester dua ini saya jadi sibuk akan les dan konsultasi pelajaran di tempat bimbel saya. Saya setiap hari pasti 'menyetor' wajah saya ke tempat bimbel (hehehe) dari hari senin sampai ahad, sampai-samapi pengajar-pengajar, siswa-siswi dan para staff di bimbel saya sampai hafal dengan wajah saya. Beberapa pengajar kalau melihat saya pasti berkata, "Eeeh, kamu lagi kamu lagi," atau "Loh, kok kamu ke sini lagi?" atau "Udah, kamu jadi staff di NF aja, Des!" atau lagi "Kamu kok rajin banget ya dateng?" atau bahkan, "Kenapa setiap selasa saya ke sini, pasti ada kamu?" dan yang pertanyaan terakhir itu langsung dijawab oleh seorang staff, "Wah, dia mah setiap hari dari senin sampai ahad di sini, terus, Bu, always!" Dan tanggapan saya hanya tertawa saja. Dan tentang tanggapan beberapa siswa-siswi, "Eeeh, lo lagi, lagi konsul ya?" atau, "Eh, ketemu si kakak lagi, lagi ngapain, Kak?" atau, "Ya Allah, Des, lo rajin banget?" dan kurang lebihnya semacam itu.

Tapi, untungnya saja tempat bimbel saya yang bernama NF alias Nurul Fikri ini adalah salah satu tempat bimbel yang sangat beda dari yang 'beda', saya boleh setiap hari konsultasi, boleh ikut kelas lain walau hari pokok saya hanya senin dan rabu. Dan para pengajar di NF juga amat sangat banyak dan asik-asik.

Dan... memang cukup melelahkan setiap hari harus datang ke NF. Tapi, apa boleh buat? Pertandingan melawan UN sebentar lagi, jadi saya harus ekstra keras mendalami materi-materi yang diujikan nantinya.

Yah, the point is, I have to study harder and harder, I'll do my best!!
Read more...
 
Masterpiece © 2008 Dessy Amalya. Supported by Dessy Amalya