Love In A Virtual World


To: Dante Laurencius <dantelauren85@yahoo.com>
From: Rhein Fairuz <rheinfairuz17@yahoo.com>
Subject: re: hey, Rhein :)
Date: Thursday, March 29, 2012

She had told me that Josh didn’t talk about horny, sex or whatever like that, at all! Sampai Zahra meng-capture! Aku lihat dengan mata kepalaku sendiri, mereka memang tidak berbicara aneh seperti itu. Huh! Kalau aku sudah melihat kata-kata horny dari stranger langsung aku disconnect!
Katanya, ia juga butuh waktu yang sangat lama untuk menemukan orang seperti itu—sesuai dengan kriterianya, umur harus di atas dirinya maksimal tiga tahun, dan minimal sepantarannya. Kau tahu tidak berapa lama sampai ia bertemu dengan Josh? Satu tahun, Dante! Ia menghabiskan satu tahun di dunia maya—omegle—just to find her true love—soulmate! Sulit sekali diterima oleh logika manusia!

Read more...

My Novels Will Be Published By GagasMedia

Hey, Readers! You know what? My novels (Love In A Virtual World and Will You (the story of Mayra and Jodi)) will be published by GagasMedia!!! Woww, I just can't imagine how much I feel happy at the moment!

Oh. My. God! Finally I become a writer, a real writer!!! Thanks God! Thanks Allah! I Love You, Allah! Alhamdulillah....

Terima kasih yang sebesar-besarnya untuk Tuhanku, yang hanya ada satu, yaitu Allah SWT!! Dan, untuk semuanya (keluarga, saudara, teman, dan pengunjung) yang sudah setia membaca cerita-cerita yang saya buat juga komentar-komentarnya. Saya tidak akan menjadi seperti ini kalau bukan karena dukungan dan doa dari kalian semua.

LOVE YOU GUYS!!! KEEP READING!!! :)
Read more...

Ik Hou Van Je—Aku Mencintaimu...


“Hei, Adina! Ini aku Joan. Hahaha… aneh sekali ya aku ini? Untuk apa aku meneleponmu di tengah malam seperti ini? Pasti bunyi telepon apartemenmu sangat mengganggu tidurmu, bukan? Yah, maafkan aku jika memang aku ini mengganggumu…. Hmm… entahlah, Adina. Entah mengapa jemari tanganku bergerak dengan sendirinya memencet nomor teleponmu. Mungkin karena aku sangat merindukanmu saat ini… hahaha… ya, mungkin. Entahlah, Adina…. Ah! Ya, memang benar begitu, Adina… aku sangat merindukanmu, bahkan amat sangat merindukanmu… I just can’t stop thinking about you, Adina… wherever… and whenever I am… I always think about you… and since the day I met you… I’ve fallen in love with you, Adina… I know it sounds weird. But, that’s the fact, Adina…  sudah lama aku memendam perasaan ini, hmm… mungkin kurang lebih sudah sepuluh tahun lamanya, hahaha… bodoh sekali ya aku ini memendam perasaan selama itu? Well… aku tidak bisa terus-menerus membohongi perasaanku sendiri… ik hou van je—aku mencintaimu, Adina.”

Bip….

Sungguh aneh, bahkan amat sangat aneh ketika mendengarnya. Kedua sudut bibirku terangkat—dengan sendirinya—mengingat kembali akan tingkah lakunya saat di pesta pernikahan Adam dan Fay. Dan, seketika perasaan aneh itu muncul kembali, merusak segala setiap syaraf-syaraf yang tak terkendali, dan hal ini sangat sulit sekali dimengerti.

Bagaimana bisa? Batinku. Ya, bagaimana bisa aku merasakan hal seperti ini. Dan, rasanya perasaan aneh ini semakin terasa sangat kuat dan semakin menguatkan segala keyakinanku akan....

Read more...
 
Masterpiece © 2008 Dessy Amalya. Supported by Dessy Amalya