Wanna Cry

Ingin menangis rasanya saat mengingat cerita itu...

Kemarin saya diceritakan oleh teman saya, sebut saja namanya F. Dia bercerita tentang seseorang yang saya... yaaa saya kagumi (mungkin lebih dari sekedar kagum) sebut saja namanya si I. F bercerita tentang I waktu di dalam bis saat perjalanan menuju Denpasar, Bali.

F bercerita ke saya. Bis mereka sedang bermain games. Games dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang duduk di deretan kiri dan kelompok yang duduk di deretan kanan. F duduk di deretan kanan, sedangkan I duduk di deretan kiri. Mereka menjadi lawan.


Saat permainan sudah dimulai sampai selesai, ternyata tim I kalah, otomatis wajahnya dicoreti oleh lipstick merah dari tim lawan, yaitu tim F. Coretan boleh dihapus saat sudah sampai di hotel. Sesampainya di hotel, masih tetap di dalam bis, I meminta temannya atau siapanya saya juga kurang tahu, sebut saja N itu untuk membersihkan wajahnya.

Jujur, mendengar cerita itu saya sakit hati dan rasanya ingin menangis, tapi entah mengapa sulit sekali rasanya saya menangis, hanya rasa sakit hati, hati yang terasa nyeri mendengar cerita itu. Saya sampai membayangkan wajah mereka berdua antara I dan N... membayangkan kedekatan mereka.

Saya tidak tahu, sebenernya ada hubungan apa antara I dan N. Menurut dari gosip yang saya dengar, ada yang bilang mereka sudah menjalin hubungan, ada juga yang bilang 'akan' menjalin hubungan, dan juga ada yang bilang mereka memang dekat.

Yah, apapun itu, saya tetap sakit hati jika melihat mereka berdua berjalan bersama dan berdampingan.

Dan, ada satu kejadian lagi yang semakin membuat hati saya miris dan nyeri. Pada saat di Tanah Lot. N sedang foto-foto bersama teman-temannya, saat itu I ada di tempat. Melihat I, si N langsung mengajaknya foto bersama, I menyetujuinya, dan akhirnya I dan N foto berdampingan.

Ya Tuhan, tahukah dia betapa sakitnya hati saat melihat itu semua?

Yah, saya rasa... dia tidak dan tidak akan pernah mengerti.
 
Masterpiece © 2008 Dessy Amalya. Supported by Dessy Amalya